JAJAN KAKI LIMA, MEDIA INFORMASI TERKINI

Kabut Asap di Pekanbaru Riau

Sekolah libur karena kabut asap

karhutla


Kabut asap yang sedang melanda saudara kita di Kalimantan, Riau dan juga Jambi serta daerah lain yang berada di sekitarnya menjadi bencana terbesar sepanjang sejarah. Kalimantan yang terkenal dengan hutan gambut terluas di Indonesia menjadi pusat paru paru dunia. Tapi kini, Paru paru dunia mengalami bencana. Kebakaran hutan yang mengakibatkan puluhan bahkan ratusan warga masyarakat mengalami berbagai masalah, masih menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintah. Kabut asapa sendiri adalah sebuah pencemaran atau polusi udara yang bisa terjadi berhari hari bahkan berbulan bulan. Efek yang timbul adalah banyaknya warga yang mengalami gangguan pernafasan.

Tak hanya Indonesia saja yang merasakan derita kabut asap, Negara negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga ikut terkena dampak dari bencana ini. Berbagai upaya sudah di lakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi kebakaran hutan. Namun masih banyak titik api yang sewaktu waktu bisa menyulut kembali. Di lansir dari merdeka.com luas karhutla yang di alami Indonesia mencapai 328.724 Hektar. BPNPB juga menyebutkan kalau hujan yang hanya bisa mengatasi masalah ini.  

Di Riau sendiri banyak aktivitas warga yang terkendala karena kabut asap yang tebal dan jarak pandang yang sangat berbahaya. Bahkan di Jambi langit nampak merah dan kabut sangat tebal sekali. Beberapa sekolah di Riau banyak yang di liburkan. Di bandar udara banyak juga penerbangan yang menunda keberangkatannya ada juga di Aceh, nelayan yang tersesat di tengah laut karena kabut asap. Hal ini terjadi karena nelayan tidak mengetahui arah jalan dari perairan sabang.

Di halaman masjid raya ANNUR,Riau sedang mengadakan solat istiqso untuk meminta hujan. kebakaran hutan yang luar biasa dampaknya ini membuat seluruh aparatur negara dan sejumlah relawan melakukan berbagai macam cara untuk mengatasinya. 

Kabut asap yang tebal di langit Jambi membuat langit itu berwarna merah. BMKG menyebutkan fenomena ini terjadi karena partikel debu polutan yang berukuran kecil sudah mencapai atmosfer dan sangat berbahaya jika terhirup. Kondisi yang sama juga terjadi di Pekanbaru dan palembang. Di tahun 2015 tepatnya di Palangkaraya kalimantan tengah juga pernah terjadi fenomena seperti ini, langit terklihat oranye dan kekuningan.

Di Jambi, saat jam 12 siang banyak warga yang menyalakan lampu dan kipa angin, mereka tidak tahan dengan cuaca yang begitu memanas dan udara yang tidak sehat. Sesak nafas atau ISPA banyak di derita oleh warga setempat. Bahkan tak sedikit anak anak atau balita Yang juga mengalamiya. Warga mengkhawatirkan kalau kalau kebakaran hutan bisa merambah ke pemukiman setempat. Selain kabut semakin pekat, udara yang muncul juga bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat. 

Menurut BNPB jumlah titik panas yang di temukan mencapai 4.077 di wilayah yang terkena Karhutla dan di nyatakan wilayah tidak sehat. Kondisi yang paling parah terkena karhutla adalah wilayah Palangkaraya Kalimantan tengah. Indeks skala pencemaran udara (ISPU) mencapai 399 titik dan masuk kategori berbahaya. Indonesia bukan pertama kali menangani kasus kebakaran hutan dan lahan. Menurut catatan sejarah, di Riau dan Kalimantan terjadi kebakaran yang paling besar pada tahun 1997. Menurut laporan kementrian lingkungan, karhutla 1997 menghancurkan lahan seluas 383.870 hektar.

kabut asap


Asap hitam yang pekat dan tebal,mengakibatkan ribuan masyarakat terkena ISPA dan harus menjalani perawatan di Rumah sakit. Sedangkan Papua juga terkena dampak dari karhutla, ehingga banyak masyarakt papua yang meninggal karena transportasi untuk mensuplai makanan di pedalaman terhenti karena kabut asap.

Itulah sedikit informasi mengenai bencana yang Sedang di alami saudara saudara kita di Indonesia. Jaga dan bantu korban bencana dengan sesuai kemampuan kita. Jangan mudah percaya dengan berita berita yang belum tentu benar adanya. Salam Hangat.......











Subscribe to receive free email updates: